04 Juni 2008

Harga BBM naik! Iman, Ilmu dan Amal Sholih harus naik!

Alhamdulillah, sudah hampir 1 bulan ini nggak nge-blog

Fenomena yang baru saja terjadi di Indonesia secara umum adalah kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), meskipun selain kenaikan harga BBM ada fenomena lain yang cukup rumit.

Dampak dari kenaikan harga BBM pun berimbas pada kenaikan harga barang-barang lainnya, mulai dari barang-barang sembako, ongkos angkot, dan lain-lain. Masyarakat mulai banyak yang mengeluh, bahkan penulis dengarkan sendiri dari seorang sopir angkot yang ngomel-ngomel tidak karuan sampai mengancam dirinya sendiri akan berhenti jadi supir angkot saja. Masya Allah.

Kehidupan dunia hanya sementara saja sedangkan kehidupan di akherat selama-lamanya. Kurang lebih rata-rata usia ummat akhir zaman ini sekitar 60-70 tahun. Teman penulis sering kali bilang, sesuah-susahnya manusia hidup di dunia pasti ada kalanya dia pernah gembira dan tertawa. Sebaliknya, sesenang-senangnya manusia hidup di dunia, ada kalanya dia pernah bersedih dan menangis. Namun kehidupan akherat semuanya serba "ekstrim" alias dahsyat. Apabila seseorang mendapatkan siksaan di akherat, maka siksa dan penderitaan yang dialaminya semakin hari semakin sengsara tidak berkurang sedikitpun. Sebaliknya, apabila seseorang di akherat mendapatkan kenikmatan (surga), maka semakin hari semakin nikmat, tidak akan kekenyangan walaupun makan sebanyak apapun, dan berbagai macam kenikmatan yang lain.

Apa yang diujikan pada Allah ta'ala di atas permukaan bumi ini hanyalah untuk menguji hamba-Nya, apakah bersyukur ketika mendapatkan nikmat, ataukah lupa/kufur/lalai. Dan apakah bersabar ketika mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan hatinya ataukan malah menggerutu. Misalnya, sakit, bencana, kenaikan harga, dan lain-lain.

Semakin kita sibuk memikirkan kesusahan yang kita alami, maka hati akan semakin gelisah.
Bahkan orang-orang kaya, yang menduduki jabatan penting, setiap hari makan enak, senantiasa dirundung kegelisahan, misal: apakah kedudukan saya aman? bagaimana harta saya, sudah amankah? dan lain sebagainya.

Sedangkan obat hati bukan lah perkara-perkaran dunia tersebut di atas. Melainkan iman dan amal sholih semata. Bagi ummat Islam yang senantiasa memperbaiki iman dan amal sholihnya, semakin yakin dengan janji-janji Allah ta'ala dan janji-janji Rasulullah saw. Semakin merindukan kehidupan surga yang kekal abadi. Tak terkesan dengan kenikmatan ataupun kesusahan di dunia. Hal ini bukan berarti kita 100% meninggalkan keduniaan kita, tapi tidak terkesan dalam hati.

Semakin hari berfikir dan beraktivitas untuk memikirkan bagaimana kehidupan di akherat, apakah saya nanti selamat ataukah tidak? Bagimana orang tua, anak, istri/suami, dan saudara-saudara saya, selamat atau tidak?
Orang-orang seperti inilah yang dengan berbagai macam aktivitas dan kesibukannya di dunia tidka melalaikannya dari mengingat Allah ta'ala, setiap tindakannya didasari contoh dari Rasulullah saw., mulai dari bangun tidur di waktu pagi sampai menjelang tidur lagi di malam hari.

Laa Ilaaha Illallaah Muhammadurrasuulullaah.
Tidak ada yang berhak disembah selain Allah ta'ala, dan Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah ta'ala.

Mari kita tingkatkan iman dan amal sholih kita.
Berdoa pada Allah, agar diri, harta, dan waktu kita semakin sibuk dikorbankan untuk membuat amalan atau bekal di akherat nanti.

Tidak hanya berfikir dan merenung, tetapi benar-benar berkorban fisik.
Insya Allah, semakin lama kebesaran sifat-sifat Allah ta'ala dan kerinduan akan kampung akherat akan semakin tertanan dalam hati.

Mari mencoba! :)

Tidak ada komentar: