30 Januari 2008

Menyayangi atasan dan bawahan

Hari ini semua dosen2 di kampusku pada pertemuan dengan para pejabat2 di lingkungan kampus.

Btw, setelah berjalan sekian lama dari pertemuan ini dengan suasana di auditorium (semacam aula pertemuan), saya sempat teringat hadits Rasulullah Muhammad SAW, yang menerangkan tentang sempurnanya iman seseorang apabila dia berbuat baik (yaitu menyayangi) atasan, begitu juga bawahan. Mohon maaf kalau saya tidak hafal matan (isi) hadits lengkapnya.

Setelah salah satu pejabat berbicara di podium (mimbar untuk pidato), beberapa orang yang ikut pertemuan sebagai pendengar acap kali mengeluarkan suara2 yang tidak enak didengar telinga, kalau bahasa jawanya "clometan".

Memang susah sekali menghargai atau mendengarkan perkataan orang lain, belum selesai seseorang tersebut menyelesaikan perkataannya, sudah banyak yang motong pembicaraan.
Memang benar, mendengar ini adalah "ilmu wali".

Berkaitan dengan hadits Nabi yang saya ambil hikmahnya, sebagai seorang bawahan, kita ingin agar semua keluhan dan permintaan kita didengarkan, bahkan dipenuhi.
Sedangkan sebagai atasan, kita ingin agar setiap perkataan atau perintah kita ditaati.

Tantangan sebagai bawahan adalah bagaimana kita belajar mentaati pimpinan selama perintah dia tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, dan berani menegur atau menyampaikan pendapat pada atasan secara langsung, dengan baik, dan tanpa mencela. Bagaimanakah kalau posisi kita sebagai atasan? Apakah siap ditegur atau tidak ditaati perintah kita?

Tantangan sebagai atasan adalah bagaimana kita belajar memahami bawahan, baik itu keperluannya maupun cara berfikirnya. Pernahkah kita berfikir ketika membuat keputusan, apakah ini sudah sesuai dengan kondisi bawahan kita? Ataukah pokoknya perintah saya harus ditaati? Sebagai bawahan, apakah kita siap seandainya apa yang kita inginkan tidak dipenuhi oleh pimpinan?

Siapapun kita, dalam posisi sebagai atasan atau bawahan, bayangkan kalau kita sedang berbicara ada orang yang tiba2 memotong pembicaraan kita... marahkah kita atau sabar?
Kalau pendapat kita tidak didengar atau bahkan dikritik, siapkah kita menerimanya?

Kalau tidak mau dicubit jangan mencubit!

Semua orang adalah pemimpin, minimal adalah sebagai pemimpin buat dirinya sendiri, keluarga, dan lain sebagainya.

Sebagai seorang atasan, marilah kita belajar mendengar suara bawahan, kita gauli mereka dengan baik, supaya kita paham kehendak mereka. Sedangkan sebagai bawahan, mari kita belajar memahami betapa besar tanggung jawab seorang atasan dalam setiap pengambilan keputusan, mari kita bantu supaya bisa menjadi lebih baik. Belum tentu kalau Allah SWT pilih kita sebagai atasan, kita bisa lebih baik dari atasan kita saat ini.

Sesungguhnya hanya kepada Allah SWT saja tempat memohon dan mengadu. Dan hanya Allah SWT sajalah yang mampu memahami kita sebagai hamba-Nya.
... Baca selengkapnya.

21 Januari 2008

Ciri khas orang mencontek

Sebenarnya topik ini cocoknya diletakkan di kategori apa ya? Bingung!

Tips? bukan! Tutorial? bukan!... Terserah deh... :)

Topik ini penulis buat karena kegiatan mencontek di kalangan pelajar kita sudah bukan sesuatu yang asing, dimana merupakan aktivitas curang yang sering terjadi ketika dalam kelas sedang berlangsung ujian, quis, ulangan, dan semacamnya.

Seringnya penulis menjaga mahasiswa yang sedang ujian/quis, ditambah pengalaman penulis sebagai mahasiswa, secara tidak langsung aktivitas mencontek ini menjadi salah satu aktivitas yang dapat dengan mudah diterka/ditebak atau diketahui

Berikut karakteristik mahasiswa yang sedang mencontek, dimana asumsi mencontek ini bisa dari mencontek lembaran, kertas atau bahkan buku yang berisi jawaban yang sudah disediakan. Bisa juga mencontek dari kawannya yang lain.

1. Duduknya gelisah

Pada dasarnya, setiap kegiatan yang tidak baik akan berdampak pada hati, yaitu muncul rasa gelisah dan takut kalau2 tingkah lakunya ketahuan.

2. Tengok sana tengok sini


Orang yang tidak optimis, dengan alasan apapun, akan selalu dan berusaha mengandalkan orang lain. Tidak percaya dengan kemampuan dia sendiri. Tentu saja harus tetap tawakal sama Allah SWT.

3. Kepala menunduk terus menerus (bisa juga ketiduran!)


Kepala menunduk terus menerus, bisa jadi di bawah si siswa tersebut ada contekan. Sehingga dia dengan tenangnya memindahkan tulisan jawaban dari sumber contekan ke kertas jawaban dia. Namun sekali lagi, bisa juga ketiduran karena ngantuk/stress.

4. Suka melihat ke arah dosen/guru/pengajar secara berkesinambungan

Siswa seperti ini sedang mencari-cari peluang dosen/guru/pengajarnya lengah. Jika lengah maka dia bersiap-siap untuk mencontek.
Bisa juga si siswa sedang mencontek, karena takut ketahuan pengajarnya, dia sering melihat ke arah dosen. Memang sebenarnya, manfaat atau tujuannya apa sih kok ngeliatin wajah dosen? Jangan2 naksir! :) Just kidding.

5. Ramai / berbicara secara kontinyu, dimana suasana kelas seharusnya dalam keadaan tenang


Kalau siswa sedang gugup, mau menjawab sendiri dia tidak bisa, dia akan mencoba bertanya pada kawannya. Sementara kawannya juga sedang sibuk mengerjakan ujian serta takut ketahuan memberi contekan pada kawannya, kadang si siswa banyak diam. Nah, si pencontek dengan gigihnya mencari perhatian si kawan yang mau dia contek jawabannya, sambil terus-menerus memanggil namanya. Ramai deh kalau semua siswa kyak gitu.

6. Terlalu diam (hampir tidak bergerak)

Diam yang terus-terusan bahkan hampir tidak bergerak, kemungkinan dia dengan asyik atau tenangnya mencontek. Sebenarnya normal2 saja, tidak usah terlalu kaku atau tegang.

Baiklah, sekarang kita bahas sedikit dampak dari kebiasaan mencontek dalam jangkan panjang si siswa tersebut:

1. Tidak mandiri / Suka bergantung pada orang lain

Suka mencontek berarti dia selalu bergantung pada orang lain, termasuk buku atau referensi.
Seandainya orang ini kelak dewasa dan bekerja, dia akan susah kalau kerjanya mandiri, karena harus ditemani, ada pembimbing. Sedangkan kalau kerjanya kelompok, dia hanya bisa mengandalkan orang lain.

Bayangkan kalau mahasiswa tersebut dalam nilai yang bagus pada suatu mata kuliah, namun ketika menghadapi dunia nyata (alias pekerjaan) dia tidak bisa apa2! Akan memalukan dirinya sendiri, tentu saja almamaternya.

2. Mudah putus asa / mudah menyerah

Orang yang suka bergantung pada orang lain akan kebingungan saat tidak ada satu orangpun yang bisa menolongnya dan dimintai pertolongan suatu saat tertentu. Akhirnya, dia akan putus asa, menyerah, dsb. Bagus kalau hal itu menjadi pendidikan buat dia supaya sadar dan mulai mandiri. Alangkah lebih baik kalau hal ini dilakukan sejak awal.

3. Gampang ditipu atau dibohongi orang lain

Pertama kali seseorang minta pertolongan pada orang lain, mungkin orang yang dimintai pertolongan akan memberikan pertolongan. Namun semakin sering dia minta pertolongan, lama2 kalau orang yang dimintai pertolongan tidak ikhlas karena Allah SWT, akan menyebabkan orang tsb menjadi sebel.

Bahkan bisa jadi akan memanfaatkan orang yang minta pertolongan tersebut.
Bayangkan kalau di kelas ketika ujian, ada mahasiswa berfikir, "kalau saya memberi tahu jawaban ke dia, berarti dia nilainya akan sama dengan saya! Kalau saya kasih dia jawaban yang salah, maka nilai saya tidak akan disaingi oleh dia... huahahahaaaaa......!!!".

Lalu bagaimana solusinya supaya kebiasaan curang (mencontek) bisa berkurang, mudah2an bisa hilang? Mudah2an hal2 berikut bermanfaat:

1. Belajar sungguh2 (ikhtiar semampunya dan semaksimal mungkin)


Belajar harus dilakukan, tidak boleh tidak. Semakin seing belajar, semakin banyak yang nempel di otak.
Sebagaimana pisau, semakin diasah akan semakin tajam.
Akan lebih menancap lagi kalau kita mencoba menyampaikan (bagi ilmu alias mengajari) ilmu ke kawan yang lain. Dalam arti bukan menggurui, tapi berbagi ilmu pengetahuan.

Kalau ada yang tidak ngerti, buka buku referensi, kemudian tanya pada ahlinya (guru/pengajar) atau kawan lain yang lebih ngerti.

2. Tawakal kepada Allah SWT

Nafikan (hilangkan) kemampuan atau kekuatan diri sendiri / orang lain, yakin hanya kepada Allah SWT yang maha berkehendak.
Setelah kita berikhtiar, serahkan segala sesuatunya pada Allah SWT.
Ikhtiar yang baik adalah ikhtiar yang tidak melalaikan kita dari melaksanakan perintah Allah SWT.

Misal, saking semangat belajar jadi kelewat sholatnya, itu kurang baik.

3. Syukur kalau mendapat nilai baik dan sabar kalau mendapat nilai yang tidak diharapkan.

Dapat nilai berapapun, itu adalah ujian dari Allah SWT.
Apakah kita bersyukur ketika mendapat nikmat, misal nilai yang baik.
Apakah kita bersabar ketika mendapat musibah, misal nilai yang tidak memuaskan.

Syukur dan sabar adalah sifat orang2 sholih terdahulu yang patut kita tiru. Sebagaimana sifat harap dan takut dalam beramal sholih.


So, keep go on your study! and stop cheating! OK.


... Baca selengkapnya.

17 Januari 2008

Belajar enkripsi / encode / kriptografi

Alhamdulillah, sekarang penulis mau sedikit berbagi ilmu yang berkaitan dengan keamanan data (security).
Bagi orang-orang yang sering berkecimpung di dunia informatika / komputer insya Allah sering mendengar istilah enkripsi ada juga yang pernah mendengar istilah encode, begitu juga istilah kripografi.

Tujuan sebenarnya teknik-teknik dengan istilah-istilah di atas adalah untuk menyamarkan data asli menjadi data baru dalam bentuk atau format lain, supaya orang lain selain si pemilik hak akses ke data tersebut tidak bisa melihat atau mengaksesnya.

Biasanya digunakan untuk mengamankan data, jaga-jaga kalau data tersebut jatuh ke tangan orang lain yang tidak berhak. Baik itu untuk disimpan sendiri maupun untuk tujuan pengiriman data ke orang lain.

Anda masih ingat ketika belajar pramuka, kita dulu belajar sandi rumput, bunyi, dan lain-lain.
Nah, sandi-sandi tersebut hanya bisa dipecahkan atau diterjemahkan oleh orang yang sudah paham tentang sandi tersebut dan cara menerjemahkannya.

Karena sifatnya umum, sandi-sandi tersebut (dalam pramuka) bisa dipelajari oleh semua orang, jadi kalau Anda punya data atau kalimat yang disandikan dengan menggunakan sandi publik tersebut, kemungkinan besar masih bisa diterjemahkan oleh orang lain, sehingga terlihatlah data atau kalimat aslinya.

Begitu juga dalam ilmu atau teknik penyandian data di dunia komputer, ada yang bisa diterjemahkan ke bentuk aslinya ada juga yang tidak.

Ilmu penyandian ini juga disebut dengan cipher

Ilustrasi penyandian yang bisa diterjemahkan balik dan yang tidak.

Misal kita punya sebuah data X, kita sandikan menggunakan teknik penyandian F, maka akan dihasilkan data baru (sudah tersamarkan) yaitu Z.

F
X ---> Z

Sedangkan untuk membalikkan ke bentuk asli atau dikenal dengan dekripsi adalah tinggal membalik fungsi penyandian tersebut, ilustrasi sederhananya adalah:

-F
X <--- Z

Baiklah, studi kasus...

Kita punya huruf abjad:

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A

Susunan karakter berikut adalah metode enkripsi atau penyamarannya, Anda bisa menebaknya bukan?

Betul sekali. Sedikit kita ulas tentang fungsi dalam matematika:

Z = X + 1 (Jadi, fungsi penyandinya adalah karakter asli di tambah satu)

Contoh, kita punya kalimat: G A L I H H E R M AWA N

Dengan menggunakan fungsi: H B M J I I F S N B X B O

Bagaimana, mudah kan? Lalu bagaimana membaliknya ke bentuk aslinya?
OK. Kita sudah tahu rumusnya, bahwa:

KARAKTER BARU = KARAKTER LAMA + 1

Untuk membalik berarti:

KARAKTER LAMA = KARAKTER BARU - 1

Fungsi: X = Z - 1

Memang rumus ini terlalu mudah, namun tidak apa-apa, supaya membantu kita, terutama bagi yang belum paham apa itu enkripsi dan bagaimana cara kerjanya.
Beberapa metode penyandian (alias algoritma enkripsi) yang bisa digunakan di antaranya:
- RC2
- RC5
- RC6
- SAFER
- dll

Sedangkan berikut ini contoh algoritma yang tidak ada fungsi pembalik atau penerjemah ke bentuk aslinya

- HAVAL
- MD4
- MD5
- SHA-0
- SHA-1
- WHIRLPOOL
- dll

Nah, khusus untuk algoritma yang tidak ada fungsi pembaliknya, para decryptor (orang yang suka atau ada keperluan mendekripsi suatu sandi), mereka suka menggunakan teknik Brute Force Attack. [indo wiki]

Untuk penjelasan mengenai brute force attack dan cara implementasinya menyusul pada tulisan berikutnya.

Thanx.
... Baca selengkapnya.

15 Januari 2008

Ilustrasi Prosesor dan Memori pada Komputer

Bertahun-tahun penulis berhubungan dengan yang namanya komputer dan teknologi apapun yang berkaitan dengan komputer mendorong penulis untuk lebih memahami cara kerja dari komponen-komponen dalam sebuah sistem komputer.

Beberapa komponen2 yang sering kita ketahui adalah:
- Brainware (Perangkat Otak -> alias Sumber Daya Manusia)

Komputer itu ada karena dibuat oleh manusia dan digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan manusia.
Yang mengoperasikan komputer tersebut juga manusia, meskipun sekarang sudah ada yang namanya Kecerdasan Buatan yang dibuat untuk otomasi kerja komputer. Itupun tidak 100% tanpa kontrol dari tangan manusia.

- Hardware (Perangkat Keras -> bisa kita pegang, rasakan secara langsung)

Perangkat yang berhubungan langsung dengan manusia, misal: monitor, mouse, keyboard, cpu.

- Software (Perangkat Lunak -> tidak bisa dirasakan atau diraba secara langsung oleh kita)

Perangkat ini digunakan untuk membantu manusia mengontrol atau memanfaatkan penggunaan komputer, meliputi penggunaan perangkat2 keras yang terlibat dalam sistem komputer.
Salah satu perangkat lunak yang paling penting biasa disebut Sistem Operasi, sebut saja semacam: Windows XP/Vista, Linux, Unix, MacOS, dan lain-lain.

Sistem Operasi ini membantu manusia dalam berhubungan dengan perangkat2 keras tersebut. Misalnya, membantu manusia dalam membunyikan suara melalui speaker, memunculkan tulisan2 yang diketik dalam keyboard pada monitor, dan lain-lain.

Baiklah, sesuai judul topik ini, beberapa komponen komputer yang sering didengar oleh telinga manusia secara awam di antaranya adalah prosesor dan memori (memori utama, sering disebut RAM).

Prosesor dan memori ini berada dalam CPU (Central Processing Unit), yang merupakan otak dalam komputer.

Gambar prosesor dalam motherboard















Kalau kita melihat brosur2 atau daftar2 harga prosesor yang dibuat toko2 komputer, di situ terdapat sebuah angka yang menandakan kecepatan dari satuan kerja yang dibuat oleh prosesor, misal 2000 MHz, dsb.

Paling gampang membayangkan kerja prosesor ini adalah seperti seorang pelari yang memutari lapangan.
Setiap kali seorang pelari tersebut memutari lapangan satu kali dalam sekali waktu tertentu, kalau di prosesor bisa kita samakan dengan satuan 1 Hz (Hertz). Anggap saja pelari tersebut dapat melakukan 1 putaran dalam 10 menit.















Sedangkan dalam satuan 1 MHz (Mega Hertz) = 1 juta Hz, bisa disamakan seorang pelari dapat melakukan i juta putaran dalam 10 menit.
Bagaimana kalau 2000 MHz? Bisa Anda hitung sendiri.

Nah, kembali lagi ke prosesor, semakin tinggi nilai clock speed atau kecepatannya, berarti tiap detiknya dia bisa melakukan tugas atau kerja semakin banyak.

Gambar-gambar memory atau RAM




























Sekarang mengenai memori. Satuan memori, dalam hal ini RAM (Random Access Memory) yang sering kita lihat atau baca adalah Mb (Megabyte), bahkan Gb (Gigabyte).















Misal: Memori 128 M, 256 Mb, 512 Mb, 1 Gb atau 1024 Mb, dan seterusnya.

Memori ini berguna dalam hal berapa sih kapasitas program2 dalam komputer yang boleh diakses saat itu.

Ilustrasinya, sekarang kita menggunakan seorang pelayan atau pramusaji pada restoran2, yang suka bawa nampan wadah makanan.

Memori ini diibaratkan sebagai nampan, semakin luas nampan maka semakin banyak makanan yang bisa dibawa. Dalam komputer, semakin besar memori maka semakin banyak aplikasi2 yang bisa dimuatkan untuk dieksekusi. Setiap aplikasi atau program untuk bisa dieksekusi atau diproses oleh prosesor lebih lanjut, harus dimuatkan ke memori lebih dahulu.

Sedangkan prosesor dalam hal ini adalah kecepatan si pramusaji tersebut dalam melayani konsumen. Semakin cepat dan gesit gerak kerjanya, maka semakin banyak konsumen yang dilayani.

Begitulah kurang lebih gambaran tugas2 prosesor dan memori dalam komputer.
Mudah2an kita semakin paham dengan prosesor dan memori pada komputer ini.

Catatan: Ilustrasi ini adalah yang dipahami oleh penulis, mungkin oleh orang lain beda lagi pemahamannya.
... Baca selengkapnya.

12 Januari 2008

Belajar sebagai mahasiswa/murid yang baik (2)

Baiklah, lanjutan dari tulisan sebelumnya. Tips yang kedua : 2. Berakhlak baik.

Berakhlak / berlaku / tingkah laku yang baik, yaitu kepada pengajar/guru/dosen/ustadz, kemudian kepada orang tua, dan sesama pelajar.

Akhlak baik inilah hal lain yang perlu kita perhatikan, tentunya juga kita berusaha mengamalkannya.

Penulis pernah mendapat nasehat dari seorang ustadz, bahwa semakin kita menghormati / memuliakan orang yang mengajarkan ilmu pada kita, maka semakin bermanfaat ilmu tersebut, insya Allah. Namun , apabila kita berlaku yang tidak baik, berani, tidak sopan pada orang yang mengajarkan ilmu, maka ilmu yang diberikan pada kita akan tidak barokah.

Hal itulah yang sampai sekarang penulis tetap berusaha jaga, guru2/dosen2 penulis dulu sekarang menjadi partner kerja, tetaplah beliau2 dulunya adalah guru penulis, sekarang juga.

Terhadap orang tua sangat penting, baik itu orang tua yang melahirkan kita (ibu), yang menjaga dan merawat kita, maupun teman2 atau saudara2 dari orang tua kita. Ridho Allah SWT terhadap anak tergantung dari orang tua.

Kemudian terhadap sesama teman, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.

Tips yang ketiga adalah 3. Meraih prestasi setinggi-tingginya.

Siapapun kita, dengan latar belakang apapun, awalilah dengan niat yang benar, mempunyai cita2 yang setinggi-tingginya.

Seandanya di kuliah ada IPK 5.00, maka kejarlah IPK tersebut, perlu kita tanamkan pada diri sendiri "Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT".

Ingat, jangan salah, diri kita ini lemah, hanya Allah SWT yang maha segala-galanya.
Berusaha sekuat mungkin, kemudian serahkan semuanya pada Allah SWT.

Berikut ini adalah tips2 yang berkaitan dengan teknis belajar:

4. Laki2 dan perempuan sebaiknya terpisah

Hal ini mungkin masih sulit dilaksanakan di sekolah2 umum, namun cita2 kan tidak apa2.
Kenapa harus dipisah, dengan begitu akan menjaga konsentrasi dari si siswa tersebut.

Jika memang suasana kelas masih tercampur, maka diusahakan, laki2 duduknya di depan, dan perempuan di belakang, sebagaimana kita meniru cara sholat berjamaah umat Islam yang ada laki2 dan perempuannya.

Wanita memang syahwatnya lebih besar dari laki2, namun Allah SWT memberi kelebihan pada wanita untuk menahan syahwatnya lebih tahan/kuat ketimbang laki2.

Nah, biar pandangan laki2 tidak terganggu oleh masalah wanita, laki2 di depan.

5. Jaga pandangan

Waduh yang satu ini memang menimpa semua kalangan, laki2, perempuan, anak muda, orang tua, dll.

Menjaga pandangan adalah cara lain supaya hati kita bersih, hati yang bersih akan mencerdaskan otak, bersih dari fikiran2 kotor.

Penulis sendiri terus berjuang dalam hal ini, harus berjuang sampai akhir hayat.
Meski sudah punya istri, atau perempuan yang sudah punya suami, pun terkena fitnah yang satu ini.

Penulis pernah mendapat sebuah ilustrasi dari orang tua, bahwa dalam otak kita ini dimisalkan terdapat sejumlah lampu2 yang tak terhitung banyaknya, semakin banyak lampu yang menyala maka semakin mudah kita dalam belajar, semakin mudah kita dalam memahami sesuatu hal.

Sebaliknya, semakain banyak lampu yang mati, maka semakin susah kita dalam belajar.

Hubungannya apa dengan jaga pandangan?

OK. Ibaratnya, ketika kita satu kali melihat aurat wanita (bagi laki2, bisa juga sebaliknya), apalagi kalau dengan sengaja, maka bbrp lampu yang diilustrasikan dalam otak kita akan padam. Coba bayangkan kita setiap hari berapa kali kita melihat aurot wanita / laki2 lain, berapa banyak lampu2 dalam otak kita ini mati.

Mungkin untuk sementara hanya tips2 di atas yang bisa penulis sampaikan berdasarkan nasehat orang2 tua / ustadz, dan pengalaman penulis. Tidak ada referensi khusus dalam masalah ini, jika Anda merasa tips ini bermanfaat, silakan diamalkan.

Jika tidak, ya tinggalkan saja, mohon maaf atas kesalahannya.

Btw, berapa banyak ilmuwan2 di negara kita khususnya yang mempunyai gelar berderet-deret memanjang di belakang namanya? Banyak sekali.

Tapi kenapa kok negara kita serasa tidak aman, sentosa, banyak masalah, musibah?

Allahu a'lam.

Mari perbaiki diri kita, niat kita yang lurus, jaga akhlak yang baik pada semua orang, terutama guru/orang tua kita. Biar ilmunya barokah.

So, kepintaran yang Allah SWT anugerahkan kita tidak digunakan untuk "minteri" alias ngakali orang lain.

See you on next tips.
... Baca selengkapnya.

Belajar sebagai mahasiswa/murid yang baik

Sebenarnya informasi yang mau penulis tulis di sini bbrp kali sering penulis sampaikan pada mahasiswa di kelas. Hal ini adalah pengalaman penulis sendiri ketika masih berstatus sebagai mahasiswa, dimana waktu itu juga mendapat nasehat orang2 tua yang sudah pensiun dari mahasiswa.

So, ilmunya turun temurun dari satu orang ke orang lain, tergantung orang tersebut mau melaksanakannya atau tidak.

Tips ini berkaitan dengan metode belajar yang pernah dilakukan penulis ketika masih mahasiswa yang memang mempunyai dampak positif terhadap perkembangan prestasi penulis selama masa belajar

Tidak ada referensi/standarisasi khusus tentunya, semua itu tergantung dari masing2 individu.

Penulis mendapat nasehat waktu itu dari bbrp orang tua yang sudah berpengalaman, yan paling penting dan utama adalah 1. Meluruskan Niat.

Ketika seseorang memasuki masa2 sekolah/kuliah/belajar apapun, niat adalah modal awal. Dikarenakan hasil yang akan dicapai oleh orang tersebut bergantung dari niat awalnya.

Pengalaman penulis sebagai mahasiswa dulu dan sekarang dimana sebagai seorang pengajar sering berinteraksi dengan mahasiswa, pada awal2nya santai2 dulu, bbrp org berpendapat "Kuliah masih lama ini...", akhirnya ketika masa2 belajar semakin lama, kebiasaan buruk tersebut susah untuk dihilangkan.

Diakhir-akhir kuliah menjadi malas, tanggung jawab menumpuk, dan berbagai masalah lainnya, baik internal maupun eksternal.

Alhamdulillah kalau orang2 tsb sempat insaf... kalau tidak, bukannya selesai masalah, malah masalah semakin bertambah.

Mudah2an hal2 di bawah ini yang tidak baik tidak terjadi pada kita:
- Ada yang niat mencari pasangan hidup
- Keliatan keren atau gengsi kalau tidak kuliah/sekolah
- Mencari gelar (D3/S1/S2/S3, dll)
- Kelihatan mulia atau orang yang berpendidikan di mata masyarakat
- Rencana balas dendam terhadap sesuatu hal (Merancang mulai dari awal!)
- Sekadar kuliah/sekolah, ikut2an orang lain.
- Menyenangkan orang tua
- Menuntut ilmu setinggi langit
- Dan lain2.... Wallaahu a'lam, hanya Allah SWT yang tahu niat2 hambanya.

So, mari kita luruskan niat, tidak hanya siswa, tapi semua orang... kita hidup dunia ini mau ngapain saja, padahal kita hanya menunggu mati saja.
... Baca selengkapnya.

Dakwah (mengajak) manusia taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW

Topik ini penulis buat sebagai penasehat penulis sendiri, dan mudah2an ada manfaatnya buat semua orang.

Penulis pernah membaca sebuah artikel/ebook/buku islami yang membahas topik dakwah, begitu juga ceramah2 dari ustadz2 atau ulama2 yang insya Allah mudah2an ulama yang ahli sunnah.

Seorang ustadz menerangkan (sengaja tidak disebutkan namanya, mudah2an Anda mengambil hikmahnya dan konfirmasi pada ustadz yang Anda panuti), bahwa semua orang Islam wajib dakwah

Sebelumnya penulis mohon maaf seandainya tidak menerangkan dengan jelas hadits dan ayat (terjemahan) secara lengkap.

Rasulullah SAW pernah bersabda ketika Beliau SAW melaksanakan haji yang terakhir kalinya, yang kurang lebih artinya "Sampaikan dariku walaupun hanya 1 ayat".

Penulis bukannya berusaha menafsirkan hadits tsb, sangat tidak patut sekali buat sarjana komputer seperti penulis ini.

Penulis mengambil hikmahnya, bahwa penulis sendiri Alhamdulillah sudah hafal lebih dari satu (1) ayat, insya Allah mayoritas umat Islam-pun demikian.

Mungkin secara implementasi sangat berat sekali menyampaikan ayat (yang merupakan amanah Allah SWT dan Rasul-Nya) kepada seluruh ummat manusia, meskipun begitu, bagaimanapun kondisi kita saat ini, harus punya niatan yang kuat untuk mengamalkannya.

Hari2 biasa penulis sibuk dengan topik2 yang berkaitan dengan komputer dan teknologinya.

Alim ulama mengatakan bahwa setiap apa yang kita dengar, dibicarakan, dilihat dan difikirkan pasti lama kelamaan akan menjadi suatu keyakinan dalam hati.

Penulis hampir setiap hari "bergumul" dengan yang namanya teknologi komputer, dan penulis sadari hal ini pasti akan menjadi suatu keyakinan dimana keyakinan terhadap Allah SWT (sifat2-Nya), akan memudar, bahkan lama kelamaan akan menghilang (na'udzubillah), mudah2an hal ini tidak terjadi.

Padahal, Allah SWT tidak mau pada hamba-Nya ada keyakinan lain selain hanya kepada Allah SWT saja. Solusinya bagaimana? Padahal hari demi hari waktu kita (khususnya penulis) lebih banyak aktivitas yang berkaitan dengan keduniawian, dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, nafkah lahir batin, dan tetek bengeknya yang lain.

Padahal penulis sadari, nanti di alam kubur, hal2 keduniawian tsb tidak akan ditanya sama malaikat.

Hal ini menjadi dilema buat penulis, mungkin juga buat Anda semuanya, pinginnya dunia akherat dapat semua.

Minimal kita ada niatan yang kuat untuk mengamalkan agama Islam ini secara semurna, seperti yang diperintahkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah SAW.

Sesuai dengan judul topik, dakwah merupakan akar/pendorong utama untuk mendapatkan ataupun mempertahankan keimanan ummat Islam. Dengan begitu keinginan untuk menuntut ilmu yang lebih baik akan terwujud. Ilmu yang sudah diperoleh dibarengi dengan keimanan yang kuat akan menguatkan ibadah (semakin mirip dengan Rasulullah SAW) tentunya niatnya semakin benar (ikhlas karena Allah SWT), dan tentunya akan timbul rasa sayang pada ummat, karena surga itu luas, bukan untuk diri sendiri.

Inilah yang susah, kita berniat memperbaiki diri sendiri, tapi juga tidak egois, sayang dan memperhatikan ummat.

Lalu bagaimana memulai dakwah ini?

Penulis belajar mengikuti saran dari 'alim ulama, yaitu diterapkan di lingkungan keluarga.
Terutama karena penulis baru saja menikah, kurang lebih 3 bulan ini, hal ini menjadi sangat penting.

Isteri menjadi amanah dari Allah SWT yang harus dijaga, bukan hanya dari kelaparan, kemiskinan, kebodohan, tapi yang lebih penting dijaga dari api neraka.

Suatu saat penulis datang pada istri dengan membawa oleh2, namun dalam hati penulis juga ingin belajar dakwah, gimana ya?

Penulis berkata pada istri, "Wahai istriku, alhamdulillah, ini ada rezeki dari Allah SWT."

Subhanallah, bagaimana menurut Anda, dari segi kalimat memang sederhana dan mudah diucapkan sepertinya, namun pada pelaksanaan butuh keimanan yang kuat, dan isinya insya Allah mudah2an mulai menunjukkan ajakan untuk senantiasa mengajak taat sama Allah SWT.

Nah, dari hal2 sederhana semacam inilah, dakwah & taklim selanjutnya bisa dilanjutkan ke arah yang lebih sempurna, begitu juga pada masyarakat awam.

Tidak sulit kan, hanya butuh kemauan dari diri kita sendiri dan hidayah dari Allah SWT tentunya.

Mudah2an bermanfaat. Amiin.
... Baca selengkapnya.

11 Januari 2008

"Banting" harddisk Anda untuk memperbaikinya.

Lho, lihat atau baca judul topiknya udah miris.

Tenang, kata banting di sini bukan sembarang banting, ada asal-usulnya.

Baru2 ini penulis mengikuti pelatihan perbaikan hardware komputer. Ketika itu si trainer membahas masalah bagaimana cara memperbaiki harddisk dengan berbagai macam kondisi kerusakan.

Salah satu peserta, teman penulis sendiri, bertanya pada si trainer, "Pak, saya pernah melihat atau membaca di internet, bahwa kalau ada msalah tertentu dengan harddisk, katanya kita harus menjatuhkan harddisk tersebut ke tanah/alas yang empuk"

"Gerrrrrrr, huahuhuhaaaaa....", itulah kira2 suara peserta lain yang mendengarnya.

Akhirnya pak Trainer menjawab, "Ya, memang kadang2 cara itu diperlukan."

Alasan beliau:
1. Harddisk tersebut di dalamnya merupakan alat mekanik yang di dalamnya terdapat sebuah lock pada head-nya. Dan terdapat sebuah alat magnetis.
2. Dalam kondisi tertentu, saking begitu lamanya atau panasnya harddisk tersebut, kekuatan magnet akan melemah. Dan kadang2 pula lock pada head akan mengunci, dimana kuncian tersebut tidak akan bisa membuka kecuali ada gerakan "agak memaksa" dari luar.

Nah, bantingan itulah yang menyebabkan lock pada head bisa terbuka.
Caranya: Jatuhkan harddisk dari ketinggian kurang lebih 30 CM pada suatu alas yang empuk, misal kasur. Jangan terlalu keras hingga menyebabkan harddisk terpental dan mengenai tembok, nggak lucu nanti harddisk Anda jadi rusak.

Kemudian untuk mengembalikan kekuatan magnet sementara, masukkan harddisk dalam sebuah plastik tahan embun, seperti plastik wadah daging kalau seuka beli ke supermarket, masukkan dalam pendingin.

Bapak trainer mengatakan, bahwa beliau pernah mendinginkan harddisk kliennya dalam freezer selama 1 bulan, hal itu bisa menambah daya magnet harddisk kurang lebih 6-12 bulan.

So, tergantung jenis kerusakan harddisk juga sih.
Tapi, warning lho, jangan coba2 tips ini kalau Anda ragu2, tanyakan pada ahlinya.

Mudah2an tips ini menambah pengetahuan kita.

Have fun!
... Baca selengkapnya.

09 Januari 2008

Hello World!

Hello World! Kata2 ini kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya Halo Dunia!.

Kenapa kok judul topik ini adalah Hello World!, karena kata2 ini
yang paling sering saya lihat ketika membaca tulisan yang berkaitan dengan pemrograman komputer.

Ketika saya mempelajari bahasa pemrograman tertentu, rata2 si penulis tutorial/buku sering menggunakan kata2 Hello World!















Ada yang tahu kenapa? Tidak ada satu referensipun yang membahas masalah ini.
Tidak ditemukan adanya standarisasi pemrograman, dan tentu saja kalau Anda yang sedang membaca tulisan ini adalah orang yang baru belajar pemrograman, tidak usah takut untuk mengganti tulisan Hello World! menjadi tulisan lain.

Menurut saya, Hello World! menunjukkan bahwa si penulis program memberitahukan pada "dunia" bahwa di baru belajar membuat program atau menulis kode dalam bahasa pemrograman tertentu. Ibarat bayi yang baru lahir dari seorang rahim ibu ke dunia, ucapan yang pertama kali diucapkan adalah "oeek...oeeek...." :)

Ya itu mungkin asalah mula kata2 Hello World! sering digunakan oleh programmer pemula atau para pemberi tutorial, baik itu media online di internet maupun buku.

So, have fun aja!
... Baca selengkapnya.

08 Januari 2008

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Alhamdulillah, akhirnya ada kesempatan juga membuat blog, dalam artian, ingin mempunyai blog yang mudah2an nanti bisa diisi tulisan2 yang bermanfaat buat semua orang khususnya diri penulis sendiri.

Perkenalkan, nama lengkap penulis adalah Galih Hermawan, dilahirkan di sebuah desa yang sekarang sudah mulai menjadi kota, yaitu namanya Dampit, berada di kabupaten Malang [wiki].

Sekarang penulis tinggal sambil bekerja di kota Bandung [wiki] sebagai seorang pengajar di Universitas Komputer Indonesia, tepatnya di jurusan Teknik Informatika.

Ditemani oleh seorang istri setia yang asli dilahirkan di Surabaya [wiki], mudah2an Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada kami, menurunkan anak2 yang sholih-sholihah. Amiin. Juga pada pembaca semuanya, dan bagi yang bukan pembaca :)

Berpengalaman sebagai freelance software engineer khususnya pemrograman yang berbasis Visual Basic 6 [wiki]. Sekarang masih sedikit berkutat di VB6, meski tidak terlalu konsen.

Kini penulis lebih banyak bermain-main dengan database, meliputi: teori, perancangan, analisis, dan implementasi menggunakan software2 database seperti MySQL.

Disamping itu, penulis juga menyempatkan diri untuk bergabung dengan forum2 online yang khususnya berkaitan dengan IT, salah satunya adalah Forum Informatika - http://if.web.id.

Demikian perkenalan singkat dari penulis, insya Allah tulisan2 berikutnya menyusul.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaah ilaaha illa anta astaghfirukaa wa atuubu ilaik.

Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh ... Baca selengkapnya.