12 Januari 2008

Belajar sebagai mahasiswa/murid yang baik (2)

Baiklah, lanjutan dari tulisan sebelumnya. Tips yang kedua : 2. Berakhlak baik.

Berakhlak / berlaku / tingkah laku yang baik, yaitu kepada pengajar/guru/dosen/ustadz, kemudian kepada orang tua, dan sesama pelajar.

Akhlak baik inilah hal lain yang perlu kita perhatikan, tentunya juga kita berusaha mengamalkannya.

Penulis pernah mendapat nasehat dari seorang ustadz, bahwa semakin kita menghormati / memuliakan orang yang mengajarkan ilmu pada kita, maka semakin bermanfaat ilmu tersebut, insya Allah. Namun , apabila kita berlaku yang tidak baik, berani, tidak sopan pada orang yang mengajarkan ilmu, maka ilmu yang diberikan pada kita akan tidak barokah.

Hal itulah yang sampai sekarang penulis tetap berusaha jaga, guru2/dosen2 penulis dulu sekarang menjadi partner kerja, tetaplah beliau2 dulunya adalah guru penulis, sekarang juga.

Terhadap orang tua sangat penting, baik itu orang tua yang melahirkan kita (ibu), yang menjaga dan merawat kita, maupun teman2 atau saudara2 dari orang tua kita. Ridho Allah SWT terhadap anak tergantung dari orang tua.

Kemudian terhadap sesama teman, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar.

Tips yang ketiga adalah 3. Meraih prestasi setinggi-tingginya.

Siapapun kita, dengan latar belakang apapun, awalilah dengan niat yang benar, mempunyai cita2 yang setinggi-tingginya.

Seandanya di kuliah ada IPK 5.00, maka kejarlah IPK tersebut, perlu kita tanamkan pada diri sendiri "Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT".

Ingat, jangan salah, diri kita ini lemah, hanya Allah SWT yang maha segala-galanya.
Berusaha sekuat mungkin, kemudian serahkan semuanya pada Allah SWT.

Berikut ini adalah tips2 yang berkaitan dengan teknis belajar:

4. Laki2 dan perempuan sebaiknya terpisah

Hal ini mungkin masih sulit dilaksanakan di sekolah2 umum, namun cita2 kan tidak apa2.
Kenapa harus dipisah, dengan begitu akan menjaga konsentrasi dari si siswa tersebut.

Jika memang suasana kelas masih tercampur, maka diusahakan, laki2 duduknya di depan, dan perempuan di belakang, sebagaimana kita meniru cara sholat berjamaah umat Islam yang ada laki2 dan perempuannya.

Wanita memang syahwatnya lebih besar dari laki2, namun Allah SWT memberi kelebihan pada wanita untuk menahan syahwatnya lebih tahan/kuat ketimbang laki2.

Nah, biar pandangan laki2 tidak terganggu oleh masalah wanita, laki2 di depan.

5. Jaga pandangan

Waduh yang satu ini memang menimpa semua kalangan, laki2, perempuan, anak muda, orang tua, dll.

Menjaga pandangan adalah cara lain supaya hati kita bersih, hati yang bersih akan mencerdaskan otak, bersih dari fikiran2 kotor.

Penulis sendiri terus berjuang dalam hal ini, harus berjuang sampai akhir hayat.
Meski sudah punya istri, atau perempuan yang sudah punya suami, pun terkena fitnah yang satu ini.

Penulis pernah mendapat sebuah ilustrasi dari orang tua, bahwa dalam otak kita ini dimisalkan terdapat sejumlah lampu2 yang tak terhitung banyaknya, semakin banyak lampu yang menyala maka semakin mudah kita dalam belajar, semakin mudah kita dalam memahami sesuatu hal.

Sebaliknya, semakain banyak lampu yang mati, maka semakin susah kita dalam belajar.

Hubungannya apa dengan jaga pandangan?

OK. Ibaratnya, ketika kita satu kali melihat aurat wanita (bagi laki2, bisa juga sebaliknya), apalagi kalau dengan sengaja, maka bbrp lampu yang diilustrasikan dalam otak kita akan padam. Coba bayangkan kita setiap hari berapa kali kita melihat aurot wanita / laki2 lain, berapa banyak lampu2 dalam otak kita ini mati.

Mungkin untuk sementara hanya tips2 di atas yang bisa penulis sampaikan berdasarkan nasehat orang2 tua / ustadz, dan pengalaman penulis. Tidak ada referensi khusus dalam masalah ini, jika Anda merasa tips ini bermanfaat, silakan diamalkan.

Jika tidak, ya tinggalkan saja, mohon maaf atas kesalahannya.

Btw, berapa banyak ilmuwan2 di negara kita khususnya yang mempunyai gelar berderet-deret memanjang di belakang namanya? Banyak sekali.

Tapi kenapa kok negara kita serasa tidak aman, sentosa, banyak masalah, musibah?

Allahu a'lam.

Mari perbaiki diri kita, niat kita yang lurus, jaga akhlak yang baik pada semua orang, terutama guru/orang tua kita. Biar ilmunya barokah.

So, kepintaran yang Allah SWT anugerahkan kita tidak digunakan untuk "minteri" alias ngakali orang lain.

See you on next tips.

Tidak ada komentar: