21 Januari 2008

Ciri khas orang mencontek

Sebenarnya topik ini cocoknya diletakkan di kategori apa ya? Bingung!

Tips? bukan! Tutorial? bukan!... Terserah deh... :)

Topik ini penulis buat karena kegiatan mencontek di kalangan pelajar kita sudah bukan sesuatu yang asing, dimana merupakan aktivitas curang yang sering terjadi ketika dalam kelas sedang berlangsung ujian, quis, ulangan, dan semacamnya.

Seringnya penulis menjaga mahasiswa yang sedang ujian/quis, ditambah pengalaman penulis sebagai mahasiswa, secara tidak langsung aktivitas mencontek ini menjadi salah satu aktivitas yang dapat dengan mudah diterka/ditebak atau diketahui

Berikut karakteristik mahasiswa yang sedang mencontek, dimana asumsi mencontek ini bisa dari mencontek lembaran, kertas atau bahkan buku yang berisi jawaban yang sudah disediakan. Bisa juga mencontek dari kawannya yang lain.

1. Duduknya gelisah

Pada dasarnya, setiap kegiatan yang tidak baik akan berdampak pada hati, yaitu muncul rasa gelisah dan takut kalau2 tingkah lakunya ketahuan.

2. Tengok sana tengok sini


Orang yang tidak optimis, dengan alasan apapun, akan selalu dan berusaha mengandalkan orang lain. Tidak percaya dengan kemampuan dia sendiri. Tentu saja harus tetap tawakal sama Allah SWT.

3. Kepala menunduk terus menerus (bisa juga ketiduran!)


Kepala menunduk terus menerus, bisa jadi di bawah si siswa tersebut ada contekan. Sehingga dia dengan tenangnya memindahkan tulisan jawaban dari sumber contekan ke kertas jawaban dia. Namun sekali lagi, bisa juga ketiduran karena ngantuk/stress.

4. Suka melihat ke arah dosen/guru/pengajar secara berkesinambungan

Siswa seperti ini sedang mencari-cari peluang dosen/guru/pengajarnya lengah. Jika lengah maka dia bersiap-siap untuk mencontek.
Bisa juga si siswa sedang mencontek, karena takut ketahuan pengajarnya, dia sering melihat ke arah dosen. Memang sebenarnya, manfaat atau tujuannya apa sih kok ngeliatin wajah dosen? Jangan2 naksir! :) Just kidding.

5. Ramai / berbicara secara kontinyu, dimana suasana kelas seharusnya dalam keadaan tenang


Kalau siswa sedang gugup, mau menjawab sendiri dia tidak bisa, dia akan mencoba bertanya pada kawannya. Sementara kawannya juga sedang sibuk mengerjakan ujian serta takut ketahuan memberi contekan pada kawannya, kadang si siswa banyak diam. Nah, si pencontek dengan gigihnya mencari perhatian si kawan yang mau dia contek jawabannya, sambil terus-menerus memanggil namanya. Ramai deh kalau semua siswa kyak gitu.

6. Terlalu diam (hampir tidak bergerak)

Diam yang terus-terusan bahkan hampir tidak bergerak, kemungkinan dia dengan asyik atau tenangnya mencontek. Sebenarnya normal2 saja, tidak usah terlalu kaku atau tegang.

Baiklah, sekarang kita bahas sedikit dampak dari kebiasaan mencontek dalam jangkan panjang si siswa tersebut:

1. Tidak mandiri / Suka bergantung pada orang lain

Suka mencontek berarti dia selalu bergantung pada orang lain, termasuk buku atau referensi.
Seandainya orang ini kelak dewasa dan bekerja, dia akan susah kalau kerjanya mandiri, karena harus ditemani, ada pembimbing. Sedangkan kalau kerjanya kelompok, dia hanya bisa mengandalkan orang lain.

Bayangkan kalau mahasiswa tersebut dalam nilai yang bagus pada suatu mata kuliah, namun ketika menghadapi dunia nyata (alias pekerjaan) dia tidak bisa apa2! Akan memalukan dirinya sendiri, tentu saja almamaternya.

2. Mudah putus asa / mudah menyerah

Orang yang suka bergantung pada orang lain akan kebingungan saat tidak ada satu orangpun yang bisa menolongnya dan dimintai pertolongan suatu saat tertentu. Akhirnya, dia akan putus asa, menyerah, dsb. Bagus kalau hal itu menjadi pendidikan buat dia supaya sadar dan mulai mandiri. Alangkah lebih baik kalau hal ini dilakukan sejak awal.

3. Gampang ditipu atau dibohongi orang lain

Pertama kali seseorang minta pertolongan pada orang lain, mungkin orang yang dimintai pertolongan akan memberikan pertolongan. Namun semakin sering dia minta pertolongan, lama2 kalau orang yang dimintai pertolongan tidak ikhlas karena Allah SWT, akan menyebabkan orang tsb menjadi sebel.

Bahkan bisa jadi akan memanfaatkan orang yang minta pertolongan tersebut.
Bayangkan kalau di kelas ketika ujian, ada mahasiswa berfikir, "kalau saya memberi tahu jawaban ke dia, berarti dia nilainya akan sama dengan saya! Kalau saya kasih dia jawaban yang salah, maka nilai saya tidak akan disaingi oleh dia... huahahahaaaaa......!!!".

Lalu bagaimana solusinya supaya kebiasaan curang (mencontek) bisa berkurang, mudah2an bisa hilang? Mudah2an hal2 berikut bermanfaat:

1. Belajar sungguh2 (ikhtiar semampunya dan semaksimal mungkin)


Belajar harus dilakukan, tidak boleh tidak. Semakin seing belajar, semakin banyak yang nempel di otak.
Sebagaimana pisau, semakin diasah akan semakin tajam.
Akan lebih menancap lagi kalau kita mencoba menyampaikan (bagi ilmu alias mengajari) ilmu ke kawan yang lain. Dalam arti bukan menggurui, tapi berbagi ilmu pengetahuan.

Kalau ada yang tidak ngerti, buka buku referensi, kemudian tanya pada ahlinya (guru/pengajar) atau kawan lain yang lebih ngerti.

2. Tawakal kepada Allah SWT

Nafikan (hilangkan) kemampuan atau kekuatan diri sendiri / orang lain, yakin hanya kepada Allah SWT yang maha berkehendak.
Setelah kita berikhtiar, serahkan segala sesuatunya pada Allah SWT.
Ikhtiar yang baik adalah ikhtiar yang tidak melalaikan kita dari melaksanakan perintah Allah SWT.

Misal, saking semangat belajar jadi kelewat sholatnya, itu kurang baik.

3. Syukur kalau mendapat nilai baik dan sabar kalau mendapat nilai yang tidak diharapkan.

Dapat nilai berapapun, itu adalah ujian dari Allah SWT.
Apakah kita bersyukur ketika mendapat nikmat, misal nilai yang baik.
Apakah kita bersabar ketika mendapat musibah, misal nilai yang tidak memuaskan.

Syukur dan sabar adalah sifat orang2 sholih terdahulu yang patut kita tiru. Sebagaimana sifat harap dan takut dalam beramal sholih.


So, keep go on your study! and stop cheating! OK.


Tidak ada komentar: