12 Januari 2008

Dakwah (mengajak) manusia taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW

Topik ini penulis buat sebagai penasehat penulis sendiri, dan mudah2an ada manfaatnya buat semua orang.

Penulis pernah membaca sebuah artikel/ebook/buku islami yang membahas topik dakwah, begitu juga ceramah2 dari ustadz2 atau ulama2 yang insya Allah mudah2an ulama yang ahli sunnah.

Seorang ustadz menerangkan (sengaja tidak disebutkan namanya, mudah2an Anda mengambil hikmahnya dan konfirmasi pada ustadz yang Anda panuti), bahwa semua orang Islam wajib dakwah

Sebelumnya penulis mohon maaf seandainya tidak menerangkan dengan jelas hadits dan ayat (terjemahan) secara lengkap.

Rasulullah SAW pernah bersabda ketika Beliau SAW melaksanakan haji yang terakhir kalinya, yang kurang lebih artinya "Sampaikan dariku walaupun hanya 1 ayat".

Penulis bukannya berusaha menafsirkan hadits tsb, sangat tidak patut sekali buat sarjana komputer seperti penulis ini.

Penulis mengambil hikmahnya, bahwa penulis sendiri Alhamdulillah sudah hafal lebih dari satu (1) ayat, insya Allah mayoritas umat Islam-pun demikian.

Mungkin secara implementasi sangat berat sekali menyampaikan ayat (yang merupakan amanah Allah SWT dan Rasul-Nya) kepada seluruh ummat manusia, meskipun begitu, bagaimanapun kondisi kita saat ini, harus punya niatan yang kuat untuk mengamalkannya.

Hari2 biasa penulis sibuk dengan topik2 yang berkaitan dengan komputer dan teknologinya.

Alim ulama mengatakan bahwa setiap apa yang kita dengar, dibicarakan, dilihat dan difikirkan pasti lama kelamaan akan menjadi suatu keyakinan dalam hati.

Penulis hampir setiap hari "bergumul" dengan yang namanya teknologi komputer, dan penulis sadari hal ini pasti akan menjadi suatu keyakinan dimana keyakinan terhadap Allah SWT (sifat2-Nya), akan memudar, bahkan lama kelamaan akan menghilang (na'udzubillah), mudah2an hal ini tidak terjadi.

Padahal, Allah SWT tidak mau pada hamba-Nya ada keyakinan lain selain hanya kepada Allah SWT saja. Solusinya bagaimana? Padahal hari demi hari waktu kita (khususnya penulis) lebih banyak aktivitas yang berkaitan dengan keduniawian, dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, nafkah lahir batin, dan tetek bengeknya yang lain.

Padahal penulis sadari, nanti di alam kubur, hal2 keduniawian tsb tidak akan ditanya sama malaikat.

Hal ini menjadi dilema buat penulis, mungkin juga buat Anda semuanya, pinginnya dunia akherat dapat semua.

Minimal kita ada niatan yang kuat untuk mengamalkan agama Islam ini secara semurna, seperti yang diperintahkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah SAW.

Sesuai dengan judul topik, dakwah merupakan akar/pendorong utama untuk mendapatkan ataupun mempertahankan keimanan ummat Islam. Dengan begitu keinginan untuk menuntut ilmu yang lebih baik akan terwujud. Ilmu yang sudah diperoleh dibarengi dengan keimanan yang kuat akan menguatkan ibadah (semakin mirip dengan Rasulullah SAW) tentunya niatnya semakin benar (ikhlas karena Allah SWT), dan tentunya akan timbul rasa sayang pada ummat, karena surga itu luas, bukan untuk diri sendiri.

Inilah yang susah, kita berniat memperbaiki diri sendiri, tapi juga tidak egois, sayang dan memperhatikan ummat.

Lalu bagaimana memulai dakwah ini?

Penulis belajar mengikuti saran dari 'alim ulama, yaitu diterapkan di lingkungan keluarga.
Terutama karena penulis baru saja menikah, kurang lebih 3 bulan ini, hal ini menjadi sangat penting.

Isteri menjadi amanah dari Allah SWT yang harus dijaga, bukan hanya dari kelaparan, kemiskinan, kebodohan, tapi yang lebih penting dijaga dari api neraka.

Suatu saat penulis datang pada istri dengan membawa oleh2, namun dalam hati penulis juga ingin belajar dakwah, gimana ya?

Penulis berkata pada istri, "Wahai istriku, alhamdulillah, ini ada rezeki dari Allah SWT."

Subhanallah, bagaimana menurut Anda, dari segi kalimat memang sederhana dan mudah diucapkan sepertinya, namun pada pelaksanaan butuh keimanan yang kuat, dan isinya insya Allah mudah2an mulai menunjukkan ajakan untuk senantiasa mengajak taat sama Allah SWT.

Nah, dari hal2 sederhana semacam inilah, dakwah & taklim selanjutnya bisa dilanjutkan ke arah yang lebih sempurna, begitu juga pada masyarakat awam.

Tidak sulit kan, hanya butuh kemauan dari diri kita sendiri dan hidayah dari Allah SWT tentunya.

Mudah2an bermanfaat. Amiin.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

mas karkun yah...?

galih mengatakan...

i'm just a moslem. Amiin.